august, 2017

2017saturday19august09:00saturday10:30Festival Forum - Panel IIIPlatform of Film Collective as Catalytic Agenda09:00 - 10:30 UTC+7 GoetheHaus, Sam Ratulangi 9-15, Jakarta - 10350Festival Program:Forum Festival

Details

Pembicara:
Muhammad Reza & Ario Fazrien (Sinema Kolekan, Indonesia)
Yonri Revolt (Yoikatra, Indonesia)
Nguyen Trinh Thi (Seniman, Vietnam)

Moderator:
Manshur Zikri (ARKIPEL, Indonesia)


Group initiatives in the framework of creating the screening space, distribution channels, information/knowledge sources, and discussion forum on film and cinema, both for local environment and wider scope, should be understood as the most important need to increase the bargaining power (and to stimulate dynamism) of national cinema in the global scale. The term “collective” in the context of this forum refers to entities that bravely move outside the mainstream industry; entities that do not get caught up in a syndrome that causes its members just want to merely produce film works. To bid fair, it’s the tenacity of the groups which continuously bring the spirit of “alternative education” we can expect for, in order to correct our cinema discourse system that has been too long experiencing a crisis of criticism and academic research while there’s also crisis of awareness on film history as well as the lack of understanding of fundamental knowledge on cinematic theories.

In fact, the initiatives who take care of that spirit has actually increased in certain aspects, especially in terms of quantity. Therefore, we need various visionary interpretation in order to achieve the most tactical and strategic formulation to deal with the incompleteness of our discourse system. Such interpretation may be able to start by examining carefully how all of them could be interconnected each other, and how their intersection then forms a network of undercurrents knowledge which is able to counter—if not to subtract—a dominant mindset hampering the progressivity of the national cinema. In addition, addressing a “film collective” (or “film group” or “organisation engaged in activities related to cinema”, both on small and large scale) as a platform means we are agreeing that there should be programmed and curated actions carried out by the collective itself. The Festival Forum 2017’s Panel II aims to discuss what experience and argument worth to be suggested—not only imaginable, but it can also be implemented—in the framework of developing progressive agendas for film collectives is. And how their bargaining position and their activities can catalyse further initiatives, as well as activate the locality of place where the film collectives belong.

Inisiatif berkelompok dengan maksud mewujudkan ruang tontonan, saluran distribusi produk, kanal informasi/pengetahuan, dan forum perbincangan tentang filem dan sinema, baik untuk lingkungan lokal maupun cakupan yang lebih luas, haruslah dipahami sebagai kebutuhan terpenting demi meningkatkan daya tawar (dan merangsang kedinamisan) medan perfileman nasional di kancah global. Terma “kolektif” dalam konteks forum ini merujuk kepada entitas yang berani bergerak di luar arus utama industri; entitas yang tidak terjebak pada sindrom keharusan untuk membuat semata-mata hanya produk filem. Agaknya, sampai saat ini, kepada keuletan kelompok yang tetap membawa spirit “pendidikan alternatif”-lah kita bisa berharap tentang perbaikan bagi mesin lingkaran wacana perfileman yang sudah terlanjur lama mengalami krisis di wilayah kritik dan penelitian akademik, serta krisis kesadaran terhadap hal-hal historik di samping kurangnya pemahaman mengenai fundamen-fundamen pengetahuan sinematik.

Sesungguhnya, inisiatif yang melanggengkan spirit itu mengalami peningkatan trend pada aspek tertentu, terutama kuantitas, sehingga membutuhkan aneka tafsir visioner agar bisa ditemukan formulasi paling taktis dan strategis untuk mengisi kekosongan yang ada pada mesin wacana kita. Tafsir ini umumnya berangkat dari melihat secara jeli bagaimana inisiatif-inisiatif itu dapat saling terhubung, dan bagaimana keterhubungannya membentuk sebuah jaringan pengetahuan arus bawah yang dapat mengimbangi—kalau bukan mengurangi—pola pikir dominan yang selama ini menghambat progresivitas perfileman nasional. Selain itu, melihat “kolektif filem” (atau “komunitas filem”, atau “organisasi yang berkegiatan di ranah film”, baik dalam skala kecil maupun besar) sebagai sebuah platform, berarti mengamini adanya tindakan terprogram dan terkurasi yang diagendakan oleh kolektif tersebut. Panel ini mencoba mendiskusikan apa kiranya pengalaman atau argumentasi yang layak ditawarkan sebagai pemikiran—yang tidak hanya sekadar diimajinasikan, tetapi juga bisa diimplementasikan—dalam rangka mengembangkan agenda-agenda progresif sebuah kolektif filem. Dan bagaimana kemudian posisi tawar dan aktivitas sebuah kolektif filem itu bisa menjadi katalisator bagi pertumbuhan dan perluasan bentuk dari inisiatif-inisiatif lanjutan, selain sebagai pengaktivasi lokalitas tempat kolektif filem itu sendiri berada.

Time

(Saturday) 09:00 - 10:30 UTC+7

Location

GoetheHaus

Sam Ratulangi 9-15, Jakarta - 10350

Organizer

ARKIPEL Penal Colony - 5th International Documentary and Experimental Film Festivalinfo@arkipel.org

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Contact Us

We're not around right now. But you can send us an email and we'll get back to you, asap.

Not readable? Change text. captcha txt

Start typing and press Enter to search

X