In ARKIPEL 2019 - bromocorah, Awarding Night, Festival Updates
Bahasa Indonesia

Pernyataan Juri

Peransi Award

Peransi Award tahun ini diberikan kepada filem ICUCICU karya Charlotte Hong dan Giuliana Foulkes. Para juri terkesan dengan filem animasi buatan tangan yang unik, feminis, segar, dan menyenangkan ini, yang membawa penonton ke negeri dongeng dengan karakter eksentrik, kekuatan magis, dan pesan teks feminin sekaligus mengomentari jaringan neo-kolonialisme.

Jury Award

Jury Award Arkipel – Twilight Zone diberikan kepada sebuah filem yang mengeksplorasi mikrokosmos dengan segala intensitasnya – dengan kelincahan dan kelembutan, kesiapan untuk berinteraksi yang penuh rasa ingin tahu dan bebas dari welas asih yang palsu. Pilihan bentuknya mungkin konvensional, tetapi sangat tepat untuk menciptakan pengalaman setinggi tatapan mata: Flox oleh Hady Mahmoud telah meyakinkan juri dengan pendekatannya yang penuh hormat, energik, dan semangat serta wawasan yang ditawarkannya ke dunia pengemudi minibus Mesir.

Tahun ini, juri memutuskan untuk memberikan Special Mention dalam kategori ini yang diberikan kepada sebuah filem yang cara rumitnya dalam mendeteksi dan memperkuat jejak trauma dan politik dalam memori pribadi, juga membuka jendela kecil utopia masa lalu dan masa depan. Memberikan kontur yang digambar dengan tajam pada apa yang ada dalam nuansa jiwa, Ink in Milk oleh Gernot Wieland langsung terhubung ke ingatan masa kecil kita sendiri dan cara ingatan tersebut membentuk kita hari ini.

ARKIPEL Award 

ARKIPEL Award tahun ini jatuh pada filem Curupira, bicho do mato (Curupira, creature of the woods) yang disutradarai oleh Félix Blume. Dengan makhluk Curupira dalam cerita rakyat Brasil yang hanya dapat ditemukan di hutan hujan, filem ini menghubungkan suara hutan yang tak terlihat namun terdengar dan cerita lisan dalam struktur yang sederhana dan mendalam. Dunia metaforis ini mengingatkan kita pada krisis Amazon yang sedang mengalami penghancuran oleh dunia luar. Kami menganggap bahwa filem ini, yang memungkinkan kami untuk mendengar cerita di ranah etnografis dan puitis sebagai suara daripada gambar, berhasil membimbing kami ke dunia imajinasi yang misterius dan kaya.

Forum Lenteng Award

Tahun ini, filem yang kami pilih untuk Forum Lenteng Award mampu menangkap lokalitas dengan cara yang menyenangkan. Para pembuat filem berhasil mengundang subjek-subjek dalam filem untuk mengartikulasikan lingkungan mereka melalui lensa mereka sendiri, melalui pembingkaian yang menyerupai permainan. Bagi beberapa di antara kami, filem ini mengingatkan kami kembali akan keceriaan-keceriaan yang hadir dalam membuat filem. Penerima penghargaan Forum Lenteng Award tahun ini adalah filem Anak Merak karya Saleksa Srengenge.

English

Jury Statement

Peransi Award

Peransi Award this year goes to ICUCICU by Charlotte Hong and Giuliana Foulkes. The Jury was impressed by this quirky, feminist, fresh, and playful hybrid live-action and handcrafted animation film, that takes the viewer into a fairyland of eccentric characters, magical powers, and girly texting while simultaneously commenting on networked neo-colonialism.

Jury Award

The Jury Award of Arkipel – Twilight Zone goes to a film exploring a microcosm in all its intensity – with agility and tenderness, a readiness to interact that is curious and free of false compassion. Its formal choices may be conventional, but they are highly appropriate for creating an experience at eye level: Flox by Hady Mahmoud has convinced the jury with its respectful, energetic, and good-spirited approach and the insight that it offers into the world of Egyptian mini-bus drivers.

This year, the jury decided to give a special mention in addition to the jury award. This mention goes to a film whose intricate ways of detecting and amplifying traces of trauma and politics in personal memory also open tiny windows of past and future utopia. Giving sharply drawn contours to what lies in the shades of the psyche, Ink in Milk by Gernot Wieland directly plugs into our own children’s memories and the ways they shape our present.

ARKIPEL Award 

ARKIPEL Award of this year goes to the film Curupira, bicho do mato (Curupira, creature of the woods) directed by Félix Blume. With the creature Curupira in Brazilian folklore that can only be found in the rainforest, this film connects the invisible and audible forest sounds and oral tales in a simple and profound structure. This metaphorical world reminds us of the crisis of the Amazon that is being destroyed by the outside world. We considered that this film, which allows us to hear stories in the ethnographic and poetic realm as sounds rather than images, succeeds in guiding us into a mysterious and rich world of imagination.

Forum Lenteng Award

This year, our chosen film for Forum Lenteng Award is able to capture locality in an exciting way. The filmmakers were able to invite the subjects of the film to articulate their surroundings through their own lenses, framed in a way that resembles a game. For some of us, this film reminded us of the joys of filmmaking. The winner of this year’s Forum Lenteng Award is Anak Merak by Saleksa Srengenge.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Contact Us

We're not around right now. But you can send us an email and we'll get back to you, asap.

Not readable? Change text. captcha txt

Start typing and press Enter to search

X