{"id":2743,"date":"2014-09-12T23:05:33","date_gmt":"2014-09-12T16:05:33","guid":{"rendered":"http:\/\/arkipel.org\/?p=2743"},"modified":"2017-08-02T20:33:15","modified_gmt":"2017-08-02T13:33:15","slug":"komunikasi-pertama-ogawa-di-arkipel","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/arkipel.org\/komunikasi-pertama-ogawa-di-arkipel\/","title":{"rendered":"Komunikasi Pertama Ogawa di ARKIPEL"},"content":{"rendered":"
JAKARTA, ARKIPEL, Forum Lenteng<\/strong> \u2014 Jum\u2019at (12\/09\/14) Studio 1 XXI Taman Ismail Marzuki (TIM), di sesi kedua, pada pukul 15.30 WIB, menayangkan karya sutradara dokumenter Jepang, yaitu Shinsuke Ogawa. Filemnya yang diputar pada kesempatan itu adalah Summer in Narita <\/em>(1968). Pengunjung mulai tampak lebih banyak dibanding sesi pertama, tak hanya orang tua, tetapi juga ada anak sekolah dan kuliah. Filem ini termasuk bagian dari rangkaian acara Arkipel Electoral Risk<\/em> \u2013 Jakarta International Documentary & Experimental Film Festival 2014.<\/p>\n Filem dokumenter ini merekam tentang perjuangan petani Narita dalam mempertahankan tanah pertaniannya dari pemerintah Jepang yang ingin menjadikan tanah itu bandar udara. Filem ini direkam menggunakan kamera 16mm dan hitam-putih. Nuansa menyentuh begitu terasa pada adegan ibu-ibu petani yang ikut berdemo dan saat seorang ibu tani berkata, \u201cKalian polisi pulanglah, jangan ikuti pemimpin kalian yang jahat, saya yakin ibu kalian tidak pernah mengajari kalian untuk melawan petani seperti kami!\u201d<\/p>\n Hal lain yang menarik ialah filem ini mewakili sudut pandang para petani yang berjuang mempertahankan haknya. Usai melakukan aksi di lapangan, malamnya mereka berdiskusi tentang apa yang harus mereka lakukan dalam menghadapi polisi-polisi itu, karena sudah banyak di antara mereka yang dilukai dan ditangkap kendati mereka tidak melakukan tindak kejahatan. Penulis, secara pribadi, menilai bahwa karya dokumenter ini menunjukkan betapa filem mampu menjadi medium yang komunikatif bagi publik. Kita sebagai penonton dapat mengidentifikasi persoalan, atau bahkan merasakan apa yang dirasakan para petani tersebut.<\/p>\n Setelah filem usai pada pukul 17.30 WIB, penonton sedikit demi sedikit meninggalkan ruangan. Filem ini merupakan rangkaian kecil dari filem-filem Narita-nya Ogawa yang lain. Filem Ogawa yang berjudul Narita: Peasants of the Second Fortress <\/em>dan Narita: Heta Village<\/em> akan diputar pada Sabtu, 13 September 2014 pukul 12.45 WIB di Studio 1 XXI, TIM, Cikini, Jakarta Pusat.<\/p>\n