{"id":2784,"date":"2014-09-12T23:30:06","date_gmt":"2014-09-12T16:30:06","guid":{"rendered":"http:\/\/arkipel.org\/?p=2784"},"modified":"2017-08-02T20:32:18","modified_gmt":"2017-08-02T13:32:18","slug":"membentuk-ulang-pola-pikir-penonton-melalui-eksperimentasi-visual","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/arkipel.org\/membentuk-ulang-pola-pikir-penonton-melalui-eksperimentasi-visual\/","title":{"rendered":"Membentuk Ulang Pola Pikir Penonton Melalui Eksperimentasi Visual"},"content":{"rendered":"
JAKARTA, ARKIPEL, Forum Lenteng <\/strong>\u2014 Salah satu program penting di dalam rangkaian ARKIPEL Electoral Risk<\/em> \u2013 Jakarta International Documentary & Experimental Film Festival 2014 adalah program presentasi yang bekerjasama dengan festival filem lintas negara. Pada 2014 ini, ARKIPEL bekerjasama lagi dengan Images Festival yang merupakan festival gambar bergerak terbesar di Amerika Utara. Diharapkan kolaborasi tersebut menjadi salah satu langkah penting dalam membangun jaringan antarfestival filem yang secara otomatis juga membuka akses, baik dalam hal distribusi maupun pengetahuan yang lebih luas, dalam ranah filem dokumenter dan eksperimental.<\/p>\n Filem sudah dimulai ketika saya masuk ke dalam ruang pemutaran program, berjudul Remodeled Beyond Recognition<\/em> (Mengubah Bentuk Melampaui Ingatan) yang berisi tujuh filem berdurasi pendek, yaitu BBRRAATTSS <\/em>(Ian Cheng), Versions <\/em>(Oliver Laric), Case Study House <\/em>(Josh Romphf), Former Models <\/em>(Benjamin Pearson), Just Like Us <\/em>(Jesse McLean), To Raze <\/em>(Juliane Henrich), dam Everything is Cool <\/em>(Matthew Williamson).<\/em><\/p>\n Program pertama kerjasama dengan Images Festival ini ditayangkan di Kineforum pada tanggal 12 September, 2014, di slot pemutaran ketiga, pukul 16.30 WIB. Direktur Images Festival sendiri, Scott Miller Berry, turut hadir dalam pemutaran program ini bersama empat orang penonton lain.<\/p>\n Filem dan video berbasis media berbentuk visual esai, animasi, tur virtual, rekaman-rekaman lawas, manipulasi digital, yang ditayangkan tersebut, cukup memancing rasa ketertarikan dari saya. Gambar-gambar eksperimentatif yang membuka peluang-peluang bahasa baru dalam mengolah produk digital di era kontemporer, berhasil menimbulkan reaksi tawa dari penonton di beberapa karya, selama 70 menit pemutaran. Sesi tanya-jawab dengan Scott Miller Berry dibuka ketika pemutaran selesai. Namun sayangnya, waktu untuk slot ketiga sudah habis karena harus segera berganti dengan program berikutnya. Sesi tanya-jawab pun dipersilahkan melalui jalur personal di luar ruang pemutaran dalam suasana yang lebih santai.<\/p>\n