{"id":4733,"date":"2015-08-26T15:24:15","date_gmt":"2015-08-26T08:24:15","guid":{"rendered":"http:\/\/arkipel.org\/?p=4733"},"modified":"2017-08-02T19:57:44","modified_gmt":"2017-08-02T12:57:44","slug":"intimacy-new-understandings-on-representation-in-medium-approach","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/arkipel.org\/intimacy-new-understandings-on-representation-in-medium-approach\/","title":{"rendered":"Intimacy: New Understandings on Representation in Medium Approach"},"content":{"rendered":"
\u00a0<\/em><\/p>\n Menurut Walter Benjamin, jarak antara mata kamera dan realitas sesungguhnya bukan jarak alamiah, mediasi dari medium menjadikan sebuah mata kamera adalah jarak yang sanggup menciptakan sebuah penyingkapan baru. Hal ini tentu berdampak pada bagaimana sebuah mata kamera ketika membidik objek-objek keseharian dalam kesadaran kita, menjadi sebuah objek yang dikonstruksi secara baru sehingga bisa menghasilkan sebuah pemaknaan baru.<\/p>\n Dalam tema kurasi Intimitas<\/em> (atau Intimacy<\/em>) dalam Program Kompetisi Festival di ARKIPEL Grand Illusion \u2013 <\/em>3rd Jakarta International Documentary & Experimental Film Festival, 2015, disajikan lima karya yang masing-masing menggambarkan bagaimana keintiman terhadap medium bisa berdampak pada keintiman realitas itu sendiri. 35 karya filem yang lolos ke dalam Program Kompetisi Internasional pada Festival ARKIPEL ini, merupakan hasil klasifikasi secara tematik yang dilakukan oleh tim selektor, sebagai suatu usaha pembacaan atas karya-karya yang lolos seleksi, sekaligus sebagai usaha dari pihak festival, khususnya para selektor, dalam menjembatani sekaligus menghadirkan ruang dialog untuk mewacanakan karya-karya sinema yang terseleksi kepada para penonton. Tema \u201cintimitas\u201d adalah salah satu dari tujuh tema yang ditayangkan dalam Program Kompetisi Internasional.<\/p>\n