{"id":5837,"date":"2016-08-21T15:52:16","date_gmt":"2016-08-21T08:52:16","guid":{"rendered":"http:\/\/arkipel.org\/?p=5837"},"modified":"2017-08-02T19:15:12","modified_gmt":"2017-08-02T12:15:12","slug":"politics-form-understanding-cinema-digesting-reality","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/arkipel.org\/politics-form-understanding-cinema-digesting-reality\/","title":{"rendered":"Politics of Form: Understanding Cinema, Digesting Reality"},"content":{"rendered":"[vc_row][vc_column][vc_column_text]\n
<\/p>\n
Sebagai manusia, seniman pun memiliki sensitivitas terhadap apa yang ia percayai. Inilah yang kemudian menjadi modal bagi karyanya. Sejalan pula dengan apa yang Ruth Noack kutipkan dari Emma Goldman pada key note speech<\/em> Festival Forum kemarin,\u201dJika saya tak bisa menari, maka saya tak ingin menjadi bagian dari revolusi Anda.\u201d<\/p>\n <\/p>\n Keyakinan ini pula yang membawa Shai Heredia dari Experimenta, India, untuk hadir di Kineforum pada 20 Agustus, 2016, pukul 16.00 untuk menyajikan program kurasi bertajuk \u201cPolitik Bentuk\u201d. Dua filem yang disajikan dalam program ini berasal dari India: The New Wave <\/em>dan Prisoners of Conscience.<\/em><\/p>\n Filem pertama merupakan karya Chandrashekar Nair di tahun 1976. Dalam filem yang berdurasi 9 menit ini, kebijakan Emergency <\/em>yang diterapkan pada mahasiwa di India tampak sebagai suatu kebajikan yang musti dilaksanakan. Berkebalikan dengan filem pertama, filem kedua yang merupakan karya Anand Patwardhan di tahun 1978 menunjukkan represi dan kekerasan politik kepada para revolusionis di India. Dalam filem berdurasi 41 menit itu, kehidupan para narapidana politik terlihat mengenaskan, penuh kekerasan, dan ketidakadilan.<\/p>\n Keduanya tak dipungkiri merupakan filem politik yang bercerita mengenai kondisi internal India. Jika pada filem pertama kita bisa merasa kagum pada ketegasan pemerintah India saat itu, maka dari filem kedua justru muncul rasa ngeri <\/em>seolah baru menyaksikan tragedi. Sebagai kurator program ini, Shai Heredia memaparkan bahwa kedua filem tersebut menunjukkan bagaimana represi pemerintahan Hindhu fundamentalis membatasi kebebasan individu di India. Filem pertama merujuk pada kebebasan kaum pelajar sementara filem kedua tentang kebebasan aspirasi masyarakat secara umum.<\/p>\n