{"id":6007,"date":"2016-08-23T15:04:14","date_gmt":"2016-08-23T08:04:14","guid":{"rendered":"http:\/\/arkipel.org\/?p=6007"},"modified":"2017-08-02T19:10:51","modified_gmt":"2017-08-02T12:10:51","slug":"notes-imagery-imagination-uneasy-trip-china","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/arkipel.org\/notes-imagery-imagination-uneasy-trip-china\/","title":{"rendered":"Notes on \u201cImagery and imagination \u2014 uneasy trip to China\u201d"},"content":{"rendered":"[vc_row][vc_column][vc_column_text]\n
<\/p>\n
Bertempat di Kineforum, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, salah satu rangkaian program ARKIPEL social\/kapital \u2013 4th<\/sup> Jakarta International Documentary & Experimental Film Festival, Asian Young Curator bertajuk \u201cCitra dan Imajinasi \u2013 Perjalanan yang Berat di Cina\u201d berlangsung pada 22 Agustus, 2016. Kurator program ini adalah Zimu Zhang, yang juga peneliti dan sutadara independen, serta kurator untuk China Independent Film Archive sejak 2015. Turut juga hadir Wang Bo, sutradara China Concerto <\/em>(2012) yang juga seniman visual berbasis di New York. <\/em>FIlem-filem yang ditayangkan mencoba mengungkap Cina, yang kini hidup dalam modernitas namun tak meninggalkan warisan komunis yang masih ditemui dalam aspek sosiokultural dan aspek-aspek lainnya.<\/p>\n <\/em><\/p>\n Big Character<\/em> (2015) karya Ju Anqi menunjukkan slogan-slogan raksasa dari periode Revolusi Kebudayaan di Gobi barat, Cina. Slogan-slogan seperti \u201cLong Live Chariman Mao\u201d dan \u201dSurmount Every Difficulty to Win Victory\u201d awalnya digunakan sebagai penanda navigasi untuk bandara militer yang sakarang dapat ditemukan di Google Earth. Tiga ribu gambar dari negatif filem 35mm yang ditelantarkan di Beijing dibuat menjadi gambar bergerak oleh Lei Lei dalam Recycled 1920<\/em> (2013). Lei Lei menyelamatkan foto-foto analog ini sekaligus menghadirkan pengamatan yang dekat terhadap bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kehidupan pribadi serta publik penduduk Beijing yang berubah secara halus.<\/p>\n