{"id":6980,"date":"2017-08-19T09:00:55","date_gmt":"2017-08-19T02:00:55","guid":{"rendered":"http:\/\/arkipel.org\/?p=6980"},"modified":"2017-08-22T14:23:12","modified_gmt":"2017-08-22T07:23:12","slug":"notes-festival-forum-panel","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/arkipel.org\/notes-festival-forum-panel\/","title":{"rendered":"Notes on Forum Festival, Panel I"},"content":{"rendered":"[vc_row][vc_column][vc_tabs][vc_tab title=”Bahasa Indonesia” tab_id=”1503218961-1-46″][vc_column_text title=”Catatan Tentang Forum Festival Panel I”]Kemajuan teknologi media pada masa ini memengaruhi segala aspek kehidupan, termasuk habitus gambar bergerak. Mudahnya mengakses informasi menjadi penanda awal berubahnya \u2018aturan main\u2018 lama dalam produksi, reproduksi, dan ditribusi gambar bergerak. Meskipun membuka seluas-luasnya kesempatan berbagi konten, batas-batas antara anonim dan identitas personal dan juga antara amatir dan profesional mulai tersamarkan.<\/p>\n
Majunya teknologi media ini mendapat perhatian khusus di ARKIPEL Penal Colony – 5th International Documentary and Experimental Film Festival dengan menggelar sebuah diskusi di Forum Festival, untuk Panel I yang bertajuk \u201cAnonimitas, Amatirisme, dan Habitus Gambar Bergerak\u201d. Forum Festival Panel I itu diadakan pada Jumat pagi, 18 Agustus 2017, adalah menjadi panel pertama yang mengawali rangkaian program Forum Festival di ARKIPEL tahun ini. Diisi oleh tiga panelis, yaitu Riar Rizaldi (seniman dan kurator), Anggraeni Widhiasih (penulis dan peneliti), dan Ignatius Haryanto (peneliti dan pengamat media), forum diskusi terbuka ini dihadiri oleh 70 lebih orang yang hampir mengisi penuh kursi bagian tengah GoetheHaus, Jakarta.<\/p>\n