{"id":7480,"date":"2017-08-26T10:11:55","date_gmt":"2017-08-26T03:11:55","guid":{"rendered":"http:\/\/arkipel.org\/?p=7480"},"modified":"2017-08-29T17:44:38","modified_gmt":"2017-08-29T10:44:38","slug":"the-implicit-colonialism","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/arkipel.org\/the-implicit-colonialism\/","title":{"rendered":"The Implicit Colonialism"},"content":{"rendered":"[vc_row][vc_column][vc_tabs][vc_tab title=”Bahasa Indonesia” tab_id=”1504001514-1-15″][vc_column_text title=”Kolonialisme Terselubung”]Saya pribadi selalu tertarik pada filem-filem yang mengambil tema mengenai sejarah kolonialisme, sisa-sisa pilu yang ditinggalkan, dan bagaimana rakyat hidup berdampingan dengan itu semua. Benua Afrika dengan segala keeksotisan dan problematikanya selalu menarik untuk diperbincangkan. Dalam presentasi khusus dari Jean-Marie Teno ini, saya melihat Afrika secara lebih mendalam. Saya dan penonton yang lain dibawa pada problematika paling pelik mengenai jiwa dan jati diri warga Afrika yang dirampas secara halus oleh para misionaris. Begitu menohok, seolah-olah saya merasa gerah pada bagaimana secara terselubung, dengan panji-panji agama dan hal-hal surgawi, jati diri suatu kelompok dirampas.<\/p>\n