\r\n\r\n(25 Juni 1935 \u2013 7 Februari 1992) adalah sutradara dokumenter terkemuka Jepang. Bersama Noriaki Tsuchimoto, Ogawa ditahbiskan sebagai \u201cdua tokoh yang mendefinisikan filem dokumenter Jepang\u201d.\r\n\r\nMemulai karirnya di Perusahaan Filem Iwanami (Iwanami Eiga) dengan membuat filem-filem kehumasan bersama sutradara-sutradara penting seperti Tsuchimoto, Kazuo Kuroki, dan Susumu Hani, Ogawa lalu bekerja secara independen untuk menyutradarai dokumenter tentang gerakan politik radikal Jepang di dekade 1960an dan 1970an. Karya dokumenternya yang paling terkenal adalah seri \u201cSanrizuka\u201d atau \u201cNarita\u201d yang merekam perjuangan kaum tani dan mahasiswa dalam memprotes dan mencegah pembangunan Bandar Udara Internasional Narita.\r\n\r\nSebanyak 25 filem dokumenter telah dihasilkan dari tangan Ogawa Shinsuke bersama Ogawa Production-nya, antara akhir 50an hingga awal 90an, menjelang dekade meninggalnya sang sutradara. Filmografi Ogawa Production terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama terdiri dari tujuh judul monumental yang dirilis antara tahun 1968-73. Diawali dengan Summer in Narita<\/em> yang mencatat pelawanan para petani lokal di Heta terhadap keputusan pemerintah untuk membangun Bandar Udara Internasional di tanah mereka. Sebuah masa yang disebut oleh Abe Mark Nornes (\u2018Forest of Pressure: Ogawa Shinsuke and Post-War Japanese Documentary\u2019) sebagai \u201csalah satu perjuangan sosial paling traumatis dalam sejarah moderen Jepang.\u201d Puncak dari protes-protes yang dilancarkan kaum tani tersebut ditangkap dalam salah satu dari seri filem Narita: Peasants of the Second Fortress<\/em> (yang layak dijuluk \u201cSeven Samurai\u201d-nya dokumenter protes sosial) di mana rakyat tani desa dibantu golongan mahasiswa dan anggota kelompok kiri radikal terhimpun sebagai massa 20.000 demonstran berhadapan dengan 30.000 personel polisi. Tidak berlebihan, kiranya, jika keadaan tersebut telah mendorong Jepang ke dalam situasi mendekati perang sipil.\r\n\r\nParuh kedua dari sejarah filmografi Ogawa yakni ketika ia bersama rekan-rekan tim kerjanya pindah ke daerah utara Jepang, di desa kecil Magino, propinsi Yamagata, untuk selama 16 tahun berikutnya mereka hidup sebagai petani yang menanam padinya sendiri sambil mencatat secara mendetil, sejarah, cerita rakyat, dan rutinitas sehari-hari komunitas petani setempat. Periode ini menghasilkan dua karya luarbiasa, yaitu A Furuyashiki Village<\/em> (1982) dan The Magino Village Story<\/em> (1986). Gerilya sinematik dalam upaya mempertajam pendekatan atas gagasan, konsep, dan bentuk baru pada dokumenter melalui produksi kolektif Ogawa Shinsuke dan rekan-rekannya serta masyarakat desa tani, itu jelas merupakan realisasi paling politis bagi aktivisme sinema dokumenter. Ogawa Shinsuke juga adalah salah satu pendiri Festival Filem Dokumenter Internasional Yamagata.\r\n\r\n<\/div>\r\n