Agenda
28/8/2013
Teater Studio, Teater Kecil – TIM
16.00 – 17.30
Pembicara Speakers
Hikmat Darmawan (Pemerhati Filem & Komik) &
Riri Riza (Sutradara Filem)
Moderator
Adrian Jonathan (Penulis)
Pada permulaan abad 21, kita bersama telah menyaksikan dan menjadi saksi mata akan adanya perubahan signifikan yang terjadi baik dalam bidang teknologi, komersial, estetika, politik, dan dimensi sosial lainnya pada filem dokumenter yang diproduksi. Keragaman tema dan/atau objek begitu luas tidak hanya untuk merekam peristiwa tetapi juga menjadi pelaku peristiwa tersebut. Kemajuan dan penyebarluasan alat produksi filem dokumenter tidak lagi dibatasi oleh medium seluloid saja. Hadirnya teknologi digital berupa alat rekam, editing, maupun media distribusi online macam YouTube dan Vimeo hadir dengan intim dalam jangkauan jari. Kemudahan dalam memproduksi filem ini mengantarkan kita kepada satu era produksi filem secara besar- besaran. Namun kuantitas ini berbanding terbalik dengan kualitas. Hanya sedikit dari seluruh jumlah filem yang diproduksi dari tahun ke tahun yang dibuat atas pertimbangan sinematik dan estetika.
Kritik filem kemudian menjadi media apresiasi penting bagi penulisan sejarah perfileman, ia mengungkap bagaimana reaksi dan pembacaan suatu masa terhadap filem. Sayangnya, lebih mudah merunut sejarah perfileman dibanding merunut sejarah penulisan kritik perfileman di Indonesia. Maka diskusi ini akan mengajak praktisi penulisan kritik filem lintas generasi dan lintas wilayah dan untuk merumuskan kembali pentingnya penulisan sejarah perfileman melalui kritik filem.