august, 2015
Details
Ketinampilan (performativity) merupakan kecenderungan kontemporer yang tak terelakkan. Bagi sinema, perayaan terhadap estetika maupun wacana terwujud dalam bentuk penyelenggaraan festival filem. Kita menyadari, pusat narasi telah menjadi pecahan-pecahan narasi baru, dan
Details
Ketinampilan (performativity) merupakan kecenderungan kontemporer yang tak terelakkan. Bagi sinema, perayaan terhadap estetika maupun wacana terwujud dalam bentuk penyelenggaraan festival filem.
Kita menyadari, pusat narasi telah menjadi pecahan-pecahan narasi baru, dan kita wajib merumuskan ketinampilan sebagai moda produksi budaya yang menentukan leitmotiv festival. Di situ, festival menampung persinggahan beragam pengalaman spasial dan jeda reflektif untuk berkilasbalik menelaah dan mengkontekstualisasikan realitas-realitas historisis sebagai kehadiran masa kini, demi menetapkan suatu spekulasi mengenai masa depan.
Forum Festival oleh ARKIPEL mengundang rekanan-rekanan festival—menghadirkan pembicara kunci: Shai Heredia (Experimenta India), Amy Fung (Images Festival), Dhany Yunar Paratama (FFD), Bowo Leksono (Festival Film Purbalingga)—dari dalam maupun luar negeri, untuk bersama-sama duduk di satu meja guna menggagas beberapa tujuan. Pertama, menjadi ruang bagi produksi perdebatan dalam mengurai kepentingan, relevansi, dan implementasi mengenai konsep-konsep eksperimental dan dokumenter. Kedua, menjadi arena diskusi yang mengembangkan pendefinisian aktivitas-aktivitas ARKIPEL di lingkup nasional, regional, dan juga internasional, dengan mengelaborasi beragam sudut pandang festival-festival lain yang dipartisipasikan di forum ini. Ketiga, menjadi lokus bagi jaringan festival untuk membangun kesetaraan bentuk-bentuk ketinampilan kontemporer lainnya, dan sekaligus melapangkan saling pertukaran pengalaman akan perayaan-perayaan budaya di zaman kita. Tak kalah pentingnya, forum ini dimaksudkan sebagai ruang transformatif bagi masyarakat umum melalui dialog-dialog dan kritik antara pegiat festival dan publiknya tentang semesta sinema dan masalah produksi budayanya.
Penting bagi ARKIPEL untuk merumuskan pandangan spesifiknya atas peta mutakhir dari perkembangan sinema pada berbagai tingkatan dan persebaran. Bagi ARKIPEL, agenda festival mesti diorientasikan sebagai semacam kesadaran baru untuk membaca dan menafsir peta dari berbagai perayaan sinema yang pada dasarnya teranalogi secara langsung dengan peristiwa-peristiwa geopolitis di lingkup global.
–
Performativity is an inevitably contemporary tendency. For cinema, the celebration of aesthetics as well as discourse are manifested in the form of film festival.
We realize that now the center of narrative has turned into new narrative fragments, and we are obliged to formulate the performativity as a mode of cultural production which determine the leitmotiv of festival. There, festival accommodates various layovers of spatial experiences and reflective interlude to examine in flashback and to contextualize historic realities as today’s presence, to establish a speculation about the future.
Festival Forum is presented by ARKIPEL inviting festival partners—brings together some keynote speakers: Shai Heredia (Experimenta India), Amy Fung (Images Festival), Dhany Yunar Paratama (FFD), Bowo Leksono (Festival Film Purbalingga)—from Indonesia and abroad to sit together at one table. The forum is held with some purposes. First, becoming a space for producing debate in analyzing the importance and relevance of ideas and implementation of experimental and documentary concepts in the realm of cinema. Second, the forum is also triggered to be a discussion arena which could expand definition of ARKIPEL activities in national, regional, and international scope, by elaborating a variety of viewpoints of other festivals in various region which are participated in this forum. Third, becomes the locus for establishing festival network—a way to create equality with other forms of contemporary performativity— and simultaneously open up more spacious situation of mutual exchange of experience about cultural celebrations of our time. No less important as the three objectives mentioned above, is to be a transformative space for public in general through dialogues and criticism among festival activists and their public towards the universe of cinema and the problems underlying the various production of its culture.
It is important for ARKIPEL to formulate a specific view on current map of cinema development at various levels and its spread. For ARKIPEL, the festival agenda must be oriented as a new stream of consciousness to read and interpret the maps of other celebrations of cinema, which is directly analogized with geopolitical events in global scope.
Time
(Friday) 14:00 - 16:00
Location
Auditorium Institut Kesenian Jakarta
Jl. Cikini Raya 73, Jakarta - 10330
Organizer
Forum Lentenginfo@forumlenteng.org