Melihat Sinema dari Bingkai Yang Berbeda
Pemutaran Kompetisi Internasional 10 diadakan pada Sabtu (24/8) di GoetheHaus, Goethe-Institut Jakarta pada pukul 13.00 WIB. Filem-filem yang diputar adalah The Plato yang disutradarai oleh Mohammad Ghanbari (Iran), dan Distant Tropics yang disutradarai oleh Marcelo Costa (Brasil). Penayangan Kompetisi Internasional yang terakhir ini dibuka dengan sambutan oleh Robby Ocktavian sebagai salah satu selektor dan penyaji program.
Program yang berjudul Sinema Melihat Sinema ini menayangkan The Plato sebagai filem pembukanya. Filem ini menceritakan tentang kesulitan seorang pria dalam merawat keledai tua, berbarengan dengan menyusupnya perkembangan teknologi di tengah masyarakat desa tersebut. Tidak hanya sampai pada kesulitan Plato yang harus merawat keledainya, ia diejek oleh masyarakat sekitar karena masih memelihara dan mempekerjakan keledai untuk mengangkut rumput hasil petikannya. Padahal mesin sudah masuk ke desa mereka dan akan semakin efektif kerja Plato apabila ia mengganti keledainya dengan sepeda motor. Ketika Plato memutuskan untuk berhenti memelihara keledai dan beralih menggunakan motor, ia malah harus berhadapan dengan urusan moral di lingkungan masyarakat setempat.
Secara penyajian, The Plato memainkan perspektif dalam sinematografinya. Dari perspektif keledai yang diperlihatkan di filem ini, kita bisa melihat bagaimana seekor binatang bisa menjadi saksi bisu dari kehidupan bermasyarakat di suatu lingkungan, dan juga menjadi pengamat orang-orang sekitar yang memperlakukan dirinya sebagai binatang. Selain itu, terdapat juga adegan yang memperlihatkan sebuah cuplikan video dari layar gawai. Hal ini menunjukan bagaimana perkembangan teknologi menyusup ke dalam sebuah desa serta bagaimana framing dari sebuah rekaman yang berdurasi singkat bisa menggiring pemikiran masyarakat.
Kemudian filem terakhir yang diputarkan ialah Distant Tropics. Filem ini menceritakan tentang jurnal seorang penyintas perang yang bertahan di sebuah daerah pesisir pantai. Ia kemudian berbaur dengan masyarakat pribumi sekitar. Kita melihat bagaimana ia hidup berdampingan dengan masyarakat lokal hingga kemunculan konflik-konflik di dalamnya. Penceritaan kisah tersebut dinarasikan melalui gambar-gambar yang berbingkai periskop. Akibatnya, penonton seolah tengah melihat dan ikut mengamati apa yang penyintas tersebut alami semasa berada di daerah pesisir pantai.
Kedua filem tersebut menyajikan gambar dengan bingkai-bingkai tertentu sebagai penghadir ingatan masa lalu secara sekilas maupun memberikan perspektif lain akan sebuah lingkungan. Eksperimen dari pembingkaian kamera tersebut memberikan impresi yang berbeda terhadap audiens apabila membandingkannya dengan gambar-gambar yang sama yang dihadirkan tanpa bingkai tertentu dalam sinema.
Looking at Cinema Through Different Frames
The screening of International Competition 10 was held on Saturday (24/8) in GoetheHaus, Goethe-Institut Jakarta at 1 PM. The films in competition are The Plato by Mohammad Ghanbari (Iran), and Distant Tropics by Marcelo Costa (Brazil). This final International Competition screening was opened by Robby Ocktavian, who has selected and curated this program.
The Plato opened the curatorial program Cinema Observes Cinema. This film is about the difficulties that a man faces in taking care of his old donkey, which is happening simultaneously with the infiltration of technology development into his village. Plato does not only struggle to raise his donkey, but he also has to endure the villagers’ mockery because he still uses his donkey to carry his grass. Machines are available in his village, and they will make his work easier if he uses a motorbike instead of his donkey. When Plato decides to stop using his donkey and turns to a motorbike, he has to face moral issues in his surroundings.
In its cinematographic presentation, The Plato plays with perspective. From the donkey’s perspective, we see how an animal becomes a dumb witness of the society, and how it becomes an observer of the people who treat him as a mere animal. Also, there is a scene showing a video clip on a gadget screen. This particular scene demonstrates how the development of technology infiltrates the village, and how the framing of a specific short clip is capable of directing society’s thinking.
The last film in the screening was Distant Tropics. This film is about a journal of a war survivor who remains in a coastal area. He then lives together with the locals. We see how he interacts with the locals until some conflicts arise. The narrative is told through the periscope-framed images. As a result, it gives the impression that the audience is looking at and observing what the survivor is experiencing within her time in the coastal area.
These two films present images in particular frames as a brief reminder of the past, and they also offer another way of looking at the environment. Compared to the images that are not presented in a particular way of framing, these experimentations with framing give a different impression to the audience.