IC 6 / FRI. 12 SEP, 12.00 AT CINEMA XXI – TIM & TUE. 16 SEP, 12.30 AT KINEFORUM
[divider type=”space” height=”40″ no_border=”1″ /] [column type=”1/3″ last=”0″ class=””] [divider type=”space” height=”20″ no_border=”0″ /]13+
Country of production USA
Language No Dialogue
Subtitle No Subtittle
15 min, Color, 2013
Suatu perjalanan biasa dari orang-orang bersahaja dalam angkutan umum di satu pelosok dari sebuah negeri dengan kebebasan dan demokrasi, ini telah memotret figur-figur, wajah-wajah, dan bayang-bayang sebuah petang dengan realisme sosial hari ini yang sederhana. Betapapun, dalam visual yang diam dan tenang, itu lamat-lamat seperti menuansakan kembali kata-kata abadi Martin Luther King, “I Have A Dream.” Kita menatap –dan boleh jadi sebaliknya, ditatap oleh– wajah dan sosok yang mewakili beberapa generasi masyarakat Afro-Amerika seiring menyeruak atau lenyapnya pantulan sinar matahari petang yang mengontur sekuen-sekuen kehadiran mereka. Tak pelak, keheningan selama perjalanan nyaris sama dengan kebisuan mimpi-mimpi sejarah itu sendiri.
— Ugeng T. Moetidjo
[/column] [column type=”1/3″ last=”1″ class=””]A regular trip from earthy people in public transport in the corner of a country with freedom and democracy, photographing figures, faces, and shadows of an evening with today’s ingenue social realism. However, in its silent and calm visual, vaguely heard like bringing back the immortal words of Martin Luther King, “I Have A Dream.” We look at—or maybe the other way around, looked at by-the face and figure representing several generations of Afro-American community along with the burst or disappearance of the evening sunlight’s reflection contouring sequences of their presence. Inevitably, the silence during the trip is almost the same as the silence of historical dreams itself.
— Ugeng T. Moetidjo
[/column]