Purchasing Ambien In Mexico Cheapest Ambien Buy Ambien From Mexico Buy Zolpidem Er 12.5 Mg Ambien Zolpidem Buy Online Ambien Brand Name Online
 In ARKIPEL 2019 - bromocorah, Festival Updates, Special Presentation
Bahasa Indonesia

Dinamika Hubungan Manusia dan Keterlibatannya dengan Alam

Program Presentasi Khusus yang diadakan di  GoetheHaus, Goethe-Institut Jakarta memutarkan 9 filem asal Kanada. Pada pukul 16.00 WIB, Scott Miller Berry yang menjadi penyaji program ini membawakan sedikit pengantar untuk memulai acara. Program yang diadakan pada Minggu (25/8) ini memutarkan Lunar Almanac yang disutradarai oleh Malena Szlam (Kanada), Our Home yang disutradarai oleh Christine Negus (Kanada), The Space Shuttle Challenger yang disutradarai oleh Cecilia Araneda (Kanada), The Island yang disutradarai oleh Alexandra Gelis (Kanada), Unless You’re Living It yang disutradarai oleh Sarah Bliss (Amerika Serikat/Kanada), Frozen Giants yang disutradarai oleh Christine Negus (Kanada), It Matters What yang disutradarai oleh Francisca Duran (Kanada), Video Home System yang disutradarai oleh Sharlene Bamboat (Kanada), dan Better Than Awful (But Still Pretty Shit) yang disutradarai oleh Christine Negus (Kanada).

Filem pertama yang diputar ialah Lunar Almanac. Dalam filem ini, si pembuat filem melakukan sebuah pengamatan atas siklus bulan yang terus berjalan setiap bulannya. Filem kedua ialah Our Home, yang menghadirkan sebuah miniatur rumah kecil yang dibakar oleh si pembuatnya sambil diiringi lagu This Huanted House yang dinyanyikan oleh Loretta Lynn. Entah apa yang ada di pikiran sang sutradara, namun yang saya tangkap adalah membakar rumah berarti pula membakar segala kenangan yang ada di rumah tersebut, dan bersiap-siap untuk mencari rumah baru serta kisah yang baru pula.

Filem ketiga, The Space Shuttle Challenger, mengisahkan tentang pesawat Challenger yang mengalami kecelakaan, serta kisah pemberontakan di Chile. Sang narator membicarakan peristiwa-peristiwa besar di masa lalu sekaligus cerita kehidupan pribadinya. Pembicaraan soal hal yang pribadi ini agaknya bisa kita temui pula di filem The Island. Filem ini merupakan sebuah narasi kecil tentang seorang pria tua yang menghabiskan waktunya menanam tumbuhan di sebuah taman yang ia pelihara selama 25 tahun sebagai aksi merawat ingatan akan kisah-kisah di masa lalu. 

Filem selanjutnya, Unless You’re Living It, menceritakan tentang suasana pembangunan yang semakin berkembang di Mount Forest. Terdapat cerita-cerita yang dituturkan dari penghuni warga Mount Forest serta kesan mereka mengenai pembanguan yang sedang terjadi. Kemudian Frozen Giants yang menampilkan montase-montase bebatuan yang mengisyaratkan bahwa bebatuan seolah-olah hidup dan menjalani kehidupan layaknya manusia. Pada filem It Matters What terdapat eksperimentasi yang dilakukan dengan menampilkan gambar-gambar dedaunan secara close-up, hingga motif dari dedaunan tersebut terlihat jelas. 

Filem Video Home System menghadirkan konten isu yang cukup kompleks. Ia membahas tentang politik sensor yang diberlakukan di Pakistan dan bagaimana sinema bajakan bisa masuk ke dalam rumah-rumah masyarakat. Sedangkan filem terakhir, Better Than Awful, menghadirkan momen-momen sebelum sebuah kembang api besar menyala dan menimbulkan kesan perayaan. 

Sebagian besar program ini agaknya hendak menarasikan dinamika keterlibatan manusia dengan alam. Pada sesi pemutaran yang dihadiri oleh sekitar 35 audiens ini, Scott pun mengungkapkan bahwa filem-filem dalam program ini cukup membahas hubungan antara manusia, ekologi dan habitat hidup manusia di dalamnya.

Salah seorang audiens dari Indonesia menanyakan tentang pilihan gaya vintage yang hadir dalam kebanyakan filem-filem pada program ini. Menurut Scott, hal ini terjadi karena pilihan para pembuat filemnya untuk merekam menggunakan seluloid sekaligus mengeksplor seluloid sebagai medium. Meskipun mengaku bukan sebagai orang yang mengharuskan pembuatan filem menggunakan seluloid, Scott mengaku bahwa seluloid cenderung mampu menawarkan kedalaman dan kefisikan yang seringkali tak bisa ditawarkan medium digital. Selain itu, audiens lain, yaitu Yu Kaneko dari Jepang, menanyakan soal harga material seluloid di Kanada untuk menghubungkannya dengan situasi ekonomi seniman dan pembuat filem di Jepang. Menurut Scott, harga 33 meter seluloid di Kanada ialah sekitar 20 CAD$ atau sekitar Rp. 200.000,-. Jumlah 33 meter ini dapat digunakan untuk merekam filem durasi hanya 3 menit. Akan tetapi, menurut Scott, harga ini terbilang cukup murah dan kualitas seluloidnya pun baik. Material ini memiliki kontras yang bagus. Di Kanada pun terdapat Niagara Custom Lab yang sampai sekarang masih ada dan bisa mentransfer materi dari analog ke digital maupun sebaliknya dengan harga yang terjangkau. Maka dari itulah para pembuat filem yang bekerja dengan seluloid di Kanada dapat dikatakan cukup beruntung. 

 

English

The Dynamics of Human Relations and Their Entanglement with Nature

The Special Presentation program held at GoetheHaus, Goethe-Institut Jakarta screened nine films from Canada. At 4:00 pm, Scott Miller Berry, the host of the program, delivered a short introduction to start the event. Held on Sunday (8/25), the films screened were Lunar Almanac by Malena Szlam (Canada), Our Home by Christine Negus (Canada), The Space Shuttle Challenger by Cecilia Araneda (Canada), The Island by Alexandra Gelis (Canada), Unless You’re Living It by Sarah Bliss (US/Canada), Frozen Giants by Christine Negus (Canada), It Matters What by Francisca Duran (Canada), Video Home System by Sharlene Bamboat (Canada), and Better Than Awful (But Still Pretty Shit) by Christine Negus (Canada).

The first film was Lunar Almanac. In this film, the filmmaker observes the lunar cycle. The second film was Our Home that presents a miniature of a house burned by its builder with the song This Haunted House by Loretta Lynn playing in the background. I wonder what was in the director’s mind, but what I understood was burning the house also means burning all the memories of the house, and getting ready to find a new home and a new story as well.

The third film, The Space Shuttle Challenger, tells a story of the crash of Challenger airplane and an uprising in Chile. The narrator tells the significant events of the past and their personal story as well. The talk of something personal perhaps could also be found in The Island. The film is a small narrative of an older man spending his time planting in a garden that he has been fostering for 25 years as the act of fostering the memories of past stories.

The next film, Unless You’re Living It, tells a story of the atmosphere of a development concurring in Mount Forest. There are stories told by the residents of Mount Forest and their thoughts of the development. Then, Frozen Giants displays montages of stones implying as if the stones are alive, living life like humans. In It Matters What, there is experimentation of showing close-up images of leaves until the pattern of the leaves could be seen clearly.

Video Home System presents a complex issue. It talks of the politics of censorship in Pakistan and how pirated cinema is spread to households. The last film, Better Than Awful, presents moments before a massive firework explodes and causes a sense of celebration.

Most of the films in the program seem to intend to narrate the dynamics of human entanglement with nature. On the screening session attended by approximately 35 audiences, Scott explained that the films discuss the relations between humans, ecology, and their habitat.

One of the audiences from Indonesia asked of the vintage style present in most films. According to Scott, this is due to the choice of filmmakers in using celluloid while exploring celluloid as a medium. While admitting that he is not a person who always require celluloid for his filmmaking, Scott revealed that celluloid tends to be more able to offer more depth and physicality often not presented in the digital medium. Another audience, Yu Kaneko from Japan, asked about the price of celluloid in Canada to understand it in the economic context of artists and filmmakers in Japan. Scott said that the cost of 33 meters of celluloid in Canada is around 20CAD$ or around Rp200.000,00. Thirty-three meters of celluloid could be used for film 3 minutes worth. But, according to Scott, this is considered affordable, and the quality is excellent and it has good contrast. In Canada, there is also Niagara Custom Lab, which up until now still exists and can transfer material from analog to digital, and vice versa, with an affordable price. Therefore, the filmmakers working with celluloid in Canada is considered quite lucky.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Contact Us

We're not around right now. But you can send us an email and we'll get back to you, asap.

Not readable? Change text. captcha txt

Start typing and press Enter to search

X