Malam Pembukaan ARKIPEL Catch-22 – Jakarta International Documentary & Experimental Film Festival
Pada tanggal 25 November 2022 festival film ARKIPEL – Jakarta International Documentary & Experimental Film Festival resmi dibuka. Setelah sempat diselenggarakan daring karena situasi pandemi dunia yang membuat acara-acara tatap muka terpaksa dihentikan kini ARKIPEL kembali lagi untuk memuaskan hasrat pengetahuan para penggiat dan pencinta sinema di Indonesia. Berbeda dari sebelumnya, kini ARKIPEL dilaksanakan di tempat baru Forum Lenteng yang beralamat di Jl. H. Shibi, Jagakarsa. Pemilihan tempat ini membuat suasana ARKIPEL tahun ini lebih intim dan kasual di mana para pengunjung dan tamu dapat berkumpul dan berdiskusi tentang sinema dan budaya. Tema utama yang diangkat dalam ARKIPEL tahun ini adalah Catch-22 sebuah situasi paradoks di mana seseorang terjebak dalam aturan yang saling kontradiksi satu sama lain.
Dari tanggal 25 November sampai 3 Desember 2022, ARKIPEL akan menayangkan kurang lebih 30 filem dari berbagai belahan dunia. 20 filem terpilih dari kurang lebih 700 film yang telah didaftarkan dari berbagai negara untuk mengikuti kompetisi internasional, 5 filem yang terpilih untuk mengikuti program Candarawala sebuah program unik dari ARKIPEL yang mengkurasi filem-filem Indonesia untuk melihat perkembangan sinema nasional dan pembacaan sinematik lokal. Selain itu juga ada program Presentasi Spesial yang akan diisi oleh para pegiat sinema yang akan mempresentasikan filem-filem pilihan mereka. Di sesi Penayangan Spesial, film terbaru yang diproduksi oleh Forum Lenteng berjudul Segudang Wajah Para Penantang Masa Depan (2022) yang disutradarai oleh I Gde Mika & Yuki Aditya.
ARKIPEL tahun ini juga bekerjasama dengan kantor administrasi daerah Jakarta Selatan dan beberapa organisasi sinema independen mancanegara seperti SAVVY Contemporary dari Jerman dan Beijing International Short Film Festival dari Republik Rakyat Tiongkok. Perwakilan dari organisasi-organisasi ini juga turut berpartisipasi sebagai juri dan pembicara. ARKIPEL juga akan menghadirkan kembali Forum Festival, sebuah acara diskusi tentang isu-isu sinema, sosial-budaya, dan politik yang terkait dalam tema Catch-22.
Acara dibuka pada pukul 20.00 WIB dengan sambutan dari Yuki Aditya sebagai direktur festival ARKIPEL dan Hafiz Rancajale selaku direktur artistik sekaligus pendiri dari Forum Lenteng. Dalam kata sambutannya Yuki menyambut para tamu dan penonton yang hadir. Ia juga menceritakan alasan kenapa tempat ARKIPEL tahun ini dipilih. Ia juga memperkenalkan orang-orang yang terlibat dalam penyelenggaraan festival film ARKIPEL tahun ini. Hafiz dalam sambutannya juga mengelaborasi tema utama yang diusung dalam ARKIPEL tahun ini yaitu penggunaan sinema untuk melihat problematika sejarah yang dipengaruhi oleh situasi geopolitik, yang masih relevan dengan kondisi dunia saat ini.
Setelah kata sambutan, para penonton dan tamu berpindah tempat menuju bioskop mini Forum Lenteng untuk menonton tiga filem pembuka yang juga merupakan filem-filem terseleksi untuk mengikuti kompetisi internasional ARKIPEL tahun ini yaitu Tvornica Filmova (2022) dari sutradara Silvestar Kolbas, The Deep (2022) dari sutradara Gavin Hipkins, dan Mova oborony (2022) dari sutradara Oleksandr Isaienko.
Acara pemutaran filem pembuka diawali dengan pembacaan aturan protokol bioskop termasuk protokol kesehatan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para pengunjung ARKIPEL dan dilanjutkan dengan pembacaan kuratorial dari I Gde Mika, salah satu anggota Forum Lenteng dan anggota selektor festival, dalam bahasa Indonesia disertai dengan terjemahan bahasa Inggris untuk tamu dari mancanegara.
Setelah pemutaran filem pembuka selesai acara dilanjutkan dengan ramah-tamah, para pengunjung dan tamu dapat menikmati makanan ringan dan minuman yang disediakan oleh panitia ARKIPEL selain berdiskusi dan berbincang santai para pengunjung dan tamu juga bisa berkeliling ruang-ruang di Forum Lenteng.
The Opening Night of ARKIPEL Catch-22 – Jakarta International Documentary & Experimental Film Festival
On 25 November 2022 ARKIPEL – Jakarta International Documentary & Experimental Film Festival officially opened after going online due to the world pandemic situation that cancels every face-to-face event. Now ARKIPEL is back to satisfy the knowledge desires of every artist and cinema enthusiast in Indonesia. Unlike before, now ARKIPEL is held in Forum Lenteng’s new place located on Jl. H. Shibi, Jagakarsa. This choice of venue is considered to make this year’s ARKIPEL to be more intimate and casual where every visitor and guest can talk and discuss cinema and culture. This year’s main theme is Catch-22, a paradoxical situation where an individual is trapped between contradictory rules.
From 25 November to 3 December 2022, ARKIPEL will show more or less 30 films from around the world. 20 films are chosen out of 700 submissions from every part of the world for international competition, and 5 films are chosen as part of the Candrawala program, a program unique in ARKIPEL to curate Indonesian films to examine the development of the national cinema and local cinematic reading. There is also Special Presentation, a program that invites many cinema activists to present their chosen films. And there is a special screening of a new film produced by Forum Lenteng called The Myriad of Faces of The Futures Challengers (2022) directed by I Gde Mika and Yuki Aditya.
This year ARKIPEL also collaborated with the South Jakarta administrative office and international independent cinema organizations like SAVVY Contemporary from Germany and Beijing International Short Film Festival from China. The representatives of these organizations also participated as judges and speakers in ARKIPEL. ARKIPEL also brings back Forum Festival, a discussion event regarding the issues of cinema, socio-cultural, and politics related to the Catch-22 theme.
The event started at 20.00 WIB with opening speeches from Yuki Aditya as festival director and Hafiz Rancajale as artistic director and founder of Forum Lenteng. In his opening speech Yuki greeted the visitors and guests and talked about the reason why they chose this place as this year’s venue. He also introduced the people that are involved in this year’s ARKIPEL film festival. In his speech, Hafiz elaborated on the theme that is raised in this year’s film festival and how cinema can be used to look at the problem of history that is influenced by geopolitical situations that is still relevant today.
After the opening speeches, the visitors and guests moved to Forum Lenteng mini theatre to watch the screening of three opening films that was also selected as part of this year’s ARKIPEL international competition. These three films are Tvornica Filmova (2022) by Silvestar Kolbas, The Deep (2022) by Gavin Hapkins, and Moya Oborony (2022) by Oleksander Isaienko.
The film screening is opened with the reading of theatre protocol rules including health protocol to ensure the safety and comfort of every visitor and guest. Then the curatorial reading by one of the members of Forum Lenteng I Gde Mika that is also one of the selector members for this year’s ARKIPEL in Indonesian language accompanied by the English translation for international guests.
After the screening, the event is continued with casual discussions and conversations where visitors and guests can enjoy the snacks and drinks provided by the ARKIPEL organizer. Other than casual chit-chat, every visitor and guest can also look around the spaces of Forum Lenteng.