JAKARTA, ARKIPEL, Forum Lenteng – Minggu (14/09/14) pukul 15.00 WIB Kineforum memutar filem yang masuk Kompetisi Internasional 3 (IC 3), rangkaian acara ARKIPEL Electoral Risk – Jakarta International Documentary & Experimental Film Festival 2014. Filem tersebut adalah Asier ETA Biok atau Asier and I, karya Amaia dan Aitor Merino. Terdapat 6 orang penonton yang mengisi bangku ruang pemutaran Kineforum saat itu.
Filem dimulai dengan introduksi mengenai pertemanan si filmmaker Aitor Merino dan Asier. Bagaimana mereka menghabiskan kehidupan masa sekolah dan akhirnya mereka berpisah lalu bertemu kembali. Yang membuat dokumenter ini menarik adalah cara sutradara mengemas ceritanya dari foto-foto sejak zaman Aitor dan Asier masih kecil, dan adegan ilustrasi penangkapan yang Aitor perankan sendirian, seperti saat rumahnya di datangi polisi secara diam-diam; ia memerankan sosok dirinya yang ditodong, sekaligus juga ia memerankan polisi. Bagian itu cukup membuat penonton tertawa.
Secara keseluruhan, filem ini tampak lebih ingin membahas sosok Asier sebagai seorang aktifis dan pembela Basque (sebuah daerah kecil yang diapit oleh Spanyol dan Perancis, yang rakyatnya menginginkan sebuah kemerdekaan). Mungkin, di mata pemerintah Spanyol dia adalah seseorang yang perlu dimusnahkan, tetapi di balik itu semua kita dapat melihat dari sudut pandang Aitor Merino bahwa sesungguhnya Asier adalah seorang pria sederhana yang ramah dan ingin memperjuangkan hak warga Basque, lewat organisasi militer ETA.
Wajah penonton tampak berseri-seri setelah keluar dari ruang pemutaran Kineforum. Saya menduga-duga, mungkin karena kemasan yang dibuat sang filmmaker menyenangkan; bumbu-bumbu humor dan keharuan menyatu dengan indah dalam filem dokumenter ini.
Something Unique of Asier ETA Biok
JAKARTA, ARKIPEL, Forum Lenteng — Sunday (14/09/2014) at 03:00 pm, Kineforum studio screened the film which was included the International Competition 3, one of the series of events in ARKIPEL Electoral Risk – Jakarta International Documentary & Experimental Film Festival 2014. The film was Asier ETA Biok or Asier and I, the work of Amaia and Aitor Merino. There were six people gathered inside the studio for the screening.
The movie began with the introduction of the friendship between the Asier and Aitor Merino. How they spent their school life, parting before eventually meeting again. What makes this documentary interesting is how Aitor Merino displayed their old photographs back when they were kids, and displaying those scenes by enacting them alone, such as when the police went into his house quietly. He simultaneously played himself and the police holding a gun. The audience broke into laughter at that particular scene.
Overall, this film tried to paint the figure of Asier as an activist, and defender of Basque (a small area sandwiched between Spain and France, where the people yearned for independence), and perhaps in the eyes of the Spanish government he is someone who needs to be destroyed, but behind it all we can see Aitor Merino’s point of view of the real Asier —a simple and friendly man who wants to fight for the rights of Basque citizens, through military organization ETA.
The audience’s face was beaming as they exited Kineforum studio, probably because the packaging is made fun by the filmmakers. There are the spices of humor, and compassion blended beautifully in this documentary film.