Mencari Hasrat Kolektif dalam Filem Bertema Etnografis
Kamis (22/8) pukul 13.00 WIB, penayangan program Kompetisi Internasional 04 dilaksanakan di GoetheHaus, Goethe-Institut Jakarta. Pada program ini, filem-filem yang ditayangkan adalah And What is the Summer Saying yang disutradarai oleh Payal Kapadia (India), dan The Future Cries Beneath Our Soil yang disutradarai oleh Pham Thu Hang (Vietnam). Luthfan Nur Rochman selaku selektor menjadi pembuka acara dan memberikan sedikit pengantar tentang program tersebut yang diberi nama Observasi Periferi.
Filem pertama dibuka dengan memutarkan And What is the Summer Saying. Filem ini menampilkan lanskap-lanskap alam dan kehadiran manusia sebagai penghuni alam, pasif dan wajahnya tidak diperlihatkan dengan jelas. Konstruksi sinematik yang terlihat nampak ditekankan pada hubungan manusia yang hidup berdampingan dengan alam dan mitos-mitos tentangnya, terutama di wilayah India. Mitos-mitos tersebut kemudian diceritakan kembali oleh warga India yang menjadikan mitos itu menyatu dengan kehidupan mereka.
Kemudian acara dilanjutkan dengan memutarkan The Future Cries Beneath Our Soil yang menceritakan tentang kehidupan orang-orang tua yang menghabiskan hidup mereka di desa Tan Hiap. Film etnografis ini terlihat benar-benar intim terhadap subjek-subjek yang ada di dalamnya. Terlihat dari obrolan sehari-hari mereka, bernyanyi dan minum, intrik-intrik serta pertengkaran, hingga kematian dari salah satu subjek yang diperlihatkan dengan jujur dan tanpa ada intensi untuk mengeksploitasi.
Karena keterbatasan waktu, 16 hadirin yang berada di ruang putar tidak sempat berdiskusi mengenai program filem yang telah ditonton. Namun saya menyempatkan untuk sedikit berbicara dengan Luthfan. Luthfan sedikit menjelaskan bahwa program ini hendak mencari konstruksi sinematik dari filem-filem yang bertemakan etnografis. Filem-filem etnografis tersebut dicari untuk mendapatkan hasrat kolektifnya melalui unsur-unsur yang sinematik. Setelah mendengar sedikit penjelasan dari Luthfan, bisa ditangkap bahwa hasrat kolektif yang ia maksud adalah mitos-mitos dari masyarakat yang bisa ditemukan di And What is the Summer Saying. Mitos terus hidup di antara masyarakat karena mereka percaya akan mitos itu, dan kepercayaan itulah yang membuat mereka sepaham dan tetap bersama-sama. Hal serupa juga terlihat dari The Future Cries Beneath Our Soil di mana kebersamaan itu terlihat dari mereka yang selalu bernyanyi dan minum bersama.
Kedua filem itu yang memperlihatkan suatu kegiatan maupun suatu kepercayaan yang membuat suatu masyarakat menjadi satu. Kebersamaan tersebut menciptakan hasrat kolektif dan akan lekat di ingatan mereka yang mengalami hal-hal tersebut.
Finding Collective Desire in Ethnographic Films
Thursday (8/22) 1:00 pm, International Competition 04 program screening was held at GoetheHaus, Goethe-Institut Jakarta. The films screened were And What is the Summer Saying directed by Payal Kapadia (India) and The Future Cries Beneath Our Soil directed by Pham Thu Hang (Vietnam). Luthfan Nur Rochman as selector opened the screening with a short introduction on the program titled Observation to the Periphery.
The first film screened was And What is the Summer Saying. This film shows natural landscapes and human presence as its inhabitant, passive, and their face is not shown clearly. Cinematic construction seems to be accentuated on the relation of human with nature in co-habitation and its myth, specifically in India. Those myths are recounted by Indian people who incorporate those myths into their life.
The screening continued with the film The Future Cries Beneath Our Soil that tells us the story of a group of elders spending the rest of their lives in a village called Tan Hiap. This ethnographic film is very intimate with the subjects within. It is shown through their everyday conversations, singing and drinking, intrigues and quarrels, to the death of one of the subjects displayed sincerely without the intention to exploit.
Due to the time limit, sixteen audience present in the screening room had no chance to discuss the films. But I took a chance to have a short discussion on the program with Luthfan. He briefly explained that the curatorial aimed to find cinematic construction of ethnographic films. These ethnographic films were scouted to find their collective desire through cinematic elements. After listening to Luthfan’s brief explanation, it could be understood that the collective desire he mentioned means the myths of the people found in And What is the Summer Saying. Those myths are well alive within the people because they believe in those myths, and those beliefs make them consentient and stay together. It is similar to what is seen in The Future Cries Beneath Our Soil in which the sense of collective is present among them who spend their time singing and drinking together.
Both films show such activities as well as the belief that unite the people. The collectiveness creates a collective desire, and it will be embedded in the memory of those who experience such things.
