Penayangan program Kompetisi Internasional 10: Dari Luar, ke Dalam, dan Sebaliknya dilakukan pada Kamis (12/1). Program ini dikurasi oleh I Gde Mika dan ditonton oleh tamu-tamu Forum Lenteng pada siang kamis itu, tepatnya ada pukul 13:00. Kurator I Gde Mika tidak dapat hadir pada program siang itu karena sedang menjalani perkuliahan. Program lalu dibuka oleh Luthfan Nur Rochman, salah satu selektor, yang kemudian menjelaskan tema dan filem dari program ini. Filem pertama yang ditayangkan adalah Make a Distinction (2021, Kera MacKenzie, Andrew Mausert-Mooney) dan dilanjutkan oleh filem kedua yaitu Mayday! May day! Mayday! (2022, Yonri Revolt). Setelah penayangan kedua filem berakhir, penonton bertepuk tangan. Program tidak dilanjutkan dengan sesi diskusi dan penonton keluar dari ruang penayangan untuk menunggu program selanjutnya disiapkan.
Seperti yang dijelaskan oleh Luthfan, filem-filem dalam program ini melakukan kritik dan menerangkan bagaimana aktivisme membingkai masalah lokal, radikalisme, dan dominasi kekuasaan. Di dalam esai yang ditulis Mika mengenai program ini ia mengajukan pertanyaan “dapatkah bingkai merefleksikan dirinya sendiri dengan dan melalui acuannya sendiri? Ketakterhinggaan pemantulan diri sendiri berujung pada kebuntuan.” Mika menulis tentang kemenduaan yang ada pada kedua filem ini, dalam bagaimana filem merefleksikan dirinya sendiri. Ruang dalam sinema melupakan momen-momen temporal yang ada dalam persoalan filem. Permasalahan ditatap sebagai interaksi yang lurus dan juga seperti bingung harus menatap ke mana. Kedua filem ini mendorong interaksi akan waktu: penonton melupakan waktu sekarang dan masa depan untuk duduk dan mengambil cerita dari filem. Di dalam aksi ini, sinema merupakan gaya tarik dan melepas. Untuk menyadari sinema yang diupayakan oleh filem sebagai suatu ruang, kita perlu melihat ruang ini sebagai sesuatu yang multisisi. Kita perlu melakukan suspensi waktu.
Waktu dalam persoalan kedua filem juga sebuah persoalan yang terus berkembang. Apa yang kita tonton adalah cuplikan waktu. Filem Make a Distinction menunjukkan masalah peran kuasa akan kota Chicago yang dikuasai oleh kekuatan polisi khususnya dalam narasi polisi di acara televisi. Permasalahan ini dilihat sebagai penyelidikan yang terintervensi. Narasi propaganda polisi yang “baik” dalam televisi terinterupsi oleh rekaman akan polisi mengintimidasi pembuat filem yang merekam set pembuatan acara televisi tersebut. Filem Mayday! May day! Mayday! mengisahkan pekerja-pekerja Freeport empat tahun semenjak melakukan aksi mogok besar-besaran. Permasalahan yang dialami oleh pekerja-pekerja ini sampai saat ini belum selesai dan tak kunjung selesai. Bingkai dalam bagaimana sinema bekerja membuat interaksi pada masalah ini sebagai aksi atau tindakan penyelidikan langsung yang melibatkan penonton dan juga tempat, suasana, dan subjek dalam filem untuk bergerak di tempat. Penonton bergerak pada kursi mereka dan subjek filem bergerak pada struktur atau jaringan yang ada pada filem. Gerakan yang dilakukan adalah interaksi multisisi.
The screening of the 10th International Competition program: From the Outside In, and Vice Versa was held on Thursday (12/1). This program was curated by I Gde Mika and watched by guests of Forum Lenteng that Thursday afternoon, at 13:00 to be precise. Curator I Gde Mika could not attend the program that afternoon because he was attending class. The program was then opened by Luthfan Nur Rochman, one of the selectors at ARKIPEL, who then explained the theme and the films of this program. The first film to be screened was Make a Distinction (2021, Kera MacKenzie, Andrew Mausert-Mooney) and followed by the second film, Mayday! May day! May day! (2022, Yonri Revolt). The audience applauded after the screening of the two films ended. The program was not continued with a discussion session and the audience left the screening room to wait for the next program to be prepared.
As explained by Luthfan, the films in this program criticize and explain how activism frames local problems, radicalism, and domination of power. In the essay Mika wrote about this program, he asks the question “can a frame reflect itself with and through its own references? The infinity of self-reflections leads to a deadlock.” Mika writes about the ambiguity that exists in these two films, in how films reflect themselves. Space in cinema forgets the temporal moments that exist in the film’s subject. The subjects are looked at as straight interactions, while at the same time, it seems like it doesn’t know where to look. These two films encourage an interaction of time: the audience forgets the present and the future to sit and take in the stories of the films. In this action, cinema is a force of pull and release. In order to realize the cinema the film strives for as a space, we need to see this space as something that is multifaceted. We need to suspend time.
Time in the subject of the two films is also a problem that continues to grow. What we’re watching is a piece of time. Make a Distinction shows the problem of power in Chicago which is controlled by police forces, especially in the narrative of police on television shows. This situation is seen as an interrupted investigation. The “good” narrative of police propaganda is interrupted by footage of police intimidating the filmmakers of this film when they are shooting the said television set. May day! Mayday! May day! cracked the story of Freeport workers four years after their big strike. The problems experienced by these workers have not yet been resolved and won’t be resolved in near time. The frame in how cinema works makes the interaction on this issue as an action or act of direct investigation involving the audience as well as the place, atmosphere, and subject in the film to move in place. The audience moves in their chairs and the subject of the film moves on the structure or network in the film. The movements performed are multi-sided interactions.
